Belajar Kesuksesan Digital Crowdfunding dari Kitabisa.com

Terbakarnya Masjid di Kabupaten Tolikara, Papua menjelang ibadah umat Muslim saat perayaan Idul Fitri (17/7) menjadi perbincangan hangat saat ini, tidak lain karena isu-isu seputar agama adalah isu yang sensitif di Indonesia. Perbincangan di media sosial sendiri diwarnai dengan protes dan bentuk prihatin.

Namun, tidak hanya menunjukan keprihatinannya, Pandji Pragiwaksono komedian Indonesia memutuskan untuk menggerakkan publik untuk bersama-sama mengumpulkan dana membangun kembali Masjid tersebut.

Berkerjasama dengan kitabisa.com, Pandji melakukan kampanye penggalangan dana secara online yang memungkinkan orang untuk berdonasi di kitabisa.com/masjidtolikara. Alfatih Timur selaku co-founder kitabisa.com menjelaskan kerjasama dengan Pandji dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) dimulai dengan melihat kicauan mereka di media sosial. Kitabisa.com kemudian berinisiatif untuk mengajak kerjasama untuk melakukan kampanye dan dengan segera digalakan beberapa jam setelah adanya persetujuan dengan Pandji dan BSMI.

Kampanye ini akhirnya sangat berhasil karena dapat melebihi target dana dengan waktu yang kurang dari yang diproyeksikan sebelumnya. Semula, target dari kampanye ini adalah untuk mendapatkan 200 juta dalam waktu 1 bulan, ternyata dana yang terkumpul lebih dari 308 juta hanya dalam waktu 3 hari yang kemudian membuat kampanye ini harus ditutup. Tidak sampai disitu, keberhasilan kampanye ini pun menarik perhatian media massa baik lokal maupun nasional.

Kitabisa.com sendiri merupakan portal yang menghubungkan orang-orang yang memiliki inisiatif untuk menyelesaikan masalah bangsa dalam hal keterbatasan dana dan sumber daya. Dalam situsnya, Kitabisa.com mengajak siapapun untuk menawarkan idenya dan memberikan kebebasan bagi donatur untuk mendukung berbagai proyek yang ada.

Lantas, apa yang membuat kampanye ini berhasil?

Menurut penuturan Alfatih atau yang akrab disapa Timy ini, setidaknya ada empat hal yang menjadi kunci keberhasilan dari kampanye ini, yaitu:

  1. Momentum. Peristiwa terbakarnya Masjid Tolikara ini terjadi pada Hari Raya Idul Fitri dan mendapatkan perhatian masyarakat luas, banyak yang ingin berpartisipasi tapi belum mengetahui caranya. Kitabisa.com hadir untuk memudahkan agar niat baik tersebut bisa direalisasikan
  2. Media sosial dan komunitas. Sebaran informasi yang sangat luas melalui media sosial (facebook, twitter, path dan broadcast) membuat informasi ini semakin luas. Ditambah dengan jaringan dengan komunitas-komunitas yang ikut menyebarkan informasi tersebut
  3. Inisiator. Luasnya penyebaran informasi juga dipengaruhi oleh Pandji sebagai inisiator yang merupakan figur yang cukup popular dan memiliki jumlah follower yang banyak di media sosial. Dengan demikian, banyak orang yang mengetahui tentang kampanye tersebut dan tertarik untuk ikut berpartisipasi dengan cara berdonasi
  4. Kredibilitas. Kitabisa.com telah melakukan berbagai crowdfunding campaignsebelumnya. Sepak terjang ini membuat orang yakin dan percaya untuk berdonasi.

Keempat faktor tersebut dapat menjadi acuan bagi berbagai pihak untuk melakukan kampanye digital yang lain. Tertarik PRiders?

Penulis:

Astasari Hadijaya

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Original articel from http://pride.co.id/2015/07/belajar-kesuksesan-digital-crowdfunding-dari-kitabisa-com/ 🙂

Design a site like this with WordPress.com
Get started
search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close